Sumber Foto Google
MRN Present
Pagi hari itu, aku bangun kesiangan. Ku lihat jam dinding yang ada di dinding kamarku sudah menunjukan pukul 7.00. Sontak aku meloncat dari kasurku dan menuju kamar mandi. Tanpa sikat gigi dan sabunan, aku bersiap diri berangkat ke sekolah.
Tak sempat lagi aku sarapan pagi yang telah disediakan oleh ibuku, aku keluarkan motor dan memacunya ke sekolah. Di tengah-tengah perjalanan, motor yang aku kendarai mogok. Aku pun semakin panik dan bingung setelah aku mendorong sejauh 100 meter, aku menemukan temat pengisian bensin. Baju seragamku pun menjadi basah akibat keringat yang keluar dari tubuhku. Ku penuhi bensin pada motorku, kejadian buruk kembali menimpaku. Hujan turun dengan tiba-tiba dan deras, padahal waktu itu cuaca sangat cerah sekali tanpa ada awan satu pun. Terpaksa aku berteduh di bawah halte pinggir jalan. Aku pun sempat berfikir takdir memang tak mengizinkan ku pergi ke sekolah waktu itu.
Setelah menunggu cukup lama, hujan akhirnya berhenti. Lalu aku memacu dengan sangat kencang sekali. Hingga akhirnya tiba sekolah. Benar saja aku telah terlambat waktu itu, kulihat dari kejauhan satpam mulai menutup pagar sekolah. Aku pun tidak bisa masuk dan terpaksa harus menunggu selama 30 menit di depan gerbang. Pada saat gerbang kembali dibuka, aku pun masuk sekolah itu dan ternyata Pak herman guru yang sangat paling galak di sekolah ku sudah tatapan mengerikan. Aku sudah pasrah, ku serahkan saja pada Pak herman nasibku hari ini. Terbayang sudah push up dan lari keliling lapangan yang akan aku terima hari itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar